Yang nggak dibicarakan ketika bicara tentang UX

Wahyuni Febriani
2 min readJul 22, 2020

--

Kalau mengobservasi grup-grup online desain gitu, saya memperhatikan kalau konsep human-centred design (HCD) sudah mulai banyak dimengerti khalayak ramai. Minimal mereka yang bekerja sebagai designer atau yang lagi belajar sudah tahu bahwa desain yang baik itu yang sesuai dengan user-nya.

Satu hal yang menurut saya kurang banyak dibicarakan yaitu teori HCD akan selalu menyesuaikan konteks dimana ia diterapkan. Kalau di internet/tech company, ya penerapan mindset HCD ada di bidang yang sering kita sebut User Experience alias UX ini.

Sumber

Menurut saya diagram di atas masih relevan, tim UX seharusnya bertugas memfasilitasi dan membuat strategi yang menyatukan 3 aspek utama yaitu bisnis, teknologi, dan users. Perpaduan pas antara aspek-aspek ini yang nanti jadi kunci suatu produk/layanan bisa diterima dengan baik atau nggak sama pengguna (product market fit).

Perlu dipahami bahwa keputusan desain itu tidak eksklusif milik designer tapi hasil kolaborasi banyak pihak. Saya pernah bahas ini di salah satu episode podcast Giza Talks. Dengan menyadari hal ini, kan jadinya kita bisa lebih kritis dan bisa melihat bigger picture dari suatu masalah dan konteksnya.

Jadi, jangan bingung kalau tiba-tiba satu aplikasi ngelakuin redesign yang mungkin bikin kita para user bertanya-tanya karena:

  • Ingat-ingat, ada dua faktor lainnya selain user
  • Akan selalu ada iterasi kalau data membuktikan gak cocok

--

--

Wahyuni Febriani

UX Consultant independen. Menulis tentang User Experience dalam Bahasa Indonesia.