Alternatif karir UX Researcher

Wahyuni Febriani
3 min readJan 19, 2025

--

Gak bisa dipungkiri bahwa demand posisi UX Researcher semakin berkurang seiring dengan kecenderungan perusahaan untuk cost-saving dan mengurangi porsi inovasi dan eksperimen yang butuh support dari research. Di tengah job market yang tidak menentu ini, merupakan hal yang normal bagi seorang UX Researcher untuk melakukan career switch.

Menurut saya, skill yang dimiliki UX Researcher itu sangat transferrable ke role-role lain. Ada analytical thinking untuk menganalisis data, strategy untuk menyesuaikan riset dengan kebutuhan bisnis, dan project management untuk merencanakan lalu menjalankan si riset itu sendiri.

Berikut beberapa role yang menurut saya cukup dekat dengan skill set UX Researcher yang bisa di-explore. Daftar di bawah ini diurutkan dari yang paling mendekati UX Research sampai yang paling general.

Market/CX Researcher

Untuk kamu yang sangat mencintai riset, ini opsi yang menarik. Di agensi riset, researcher akan terpapar berbagai macam klien dari berbagai macam industri sehingga range ilmu riset kamu akan jauh lebih luas. Selain di agensi, ada kemungkinan opsi bekerja di perusahaan yang memiliki tim CX di mana biasanya scope nya tidak hanya di area produk digital saja.

Data Analyst

Bagi researcher yang punya kemampuan riset kuantitatif, ada kesempatan untuk explore posisi ini dengan menyesuaikan technical skill yang dibutuhkan yang kemungkinan berbeda di tiap organisasi.

UX Designer/Consultant

Kalau ini tentunya jelas ya. Bagi yang punya kemampuan design UI, ini role yang tentunya akan sangat cocok. Di perusahaan tertentu, ada posisi UX Designer/Strategist yang tidak memerlukan kemampuan desain UI yang advanced. Selain itu, sekarang sumber belajar sudah sangat banyak dan kita sangat mungkin mengejar skill ini. Saya sendiri masuk ke katogori ini karena punya juga ilmu desain dan web development.

Product (Product Manager, Product Owner, Product Officer)

Kebanyakan UX Researcher melakukan riset untuk mendukung proses product development, sehingga biasanya cukup memahami prosesnya. Mungkin kamu akan mulai dari entry level, tapi saya percaya seorang UX Researcher akan bisa catch up dengan cepat.

Business Analyst

Di beberapa perusahaan atau organisasi, posisi Business Analyst sebenarnya bersinggungan dengan pekerjaan seorang Product Manager atau UX Designer. Bahkan, sebenarnya dulu ketika di software lifecycle belum ada role product & design, ada seorang Business Analyst yang mengerjakan perencanaan dan requirements suatu produk digital.

Project Management

Seperti yang sudah saya sebut sebelumnya, skill project management ketika bekerja sabagai UX Researcher itu sangat berguna di manapun kamu bekerja. Merencanakan riset, mencari partisipan, koordinasi dengan stakeholders, memastikan semua tepat waktu sesuai target, dan menyesuaikan proses bisnis. Kemampuan ini bisa kamu bawa ke pekerjaan Project Management baik di perusahaan yang membuat produk digital maupun deliverables lainnya.

Menurut kamu, apa alternatif lain yang cocok dengan skill UX Researcher?

A Grabbike driver driving in Ho Chi Minh City
Observasi dan “immersion” kehidupan driver di Ho Chi Minh City

Saya paham UX Research adalah pekerjaan yang sangat menarik dan dicintai banyak orang. Pasti sangat sulit untuk move-on, I feel you. Tapi saya juga percaya bahwa salah satu purpose kita sebagai manusia adalah untuk selalu belajar, berkembang, dan memanfaatkan potensi kita. Dan mungkin di saat ini, selain juga untuk adaptasi, ini saatnya kita men-challenge diri dan eksplorasi lebih jauh lagi. Semangat!

--

--

Wahyuni Febriani
Wahyuni Febriani

Written by Wahyuni Febriani

UX Consultant independen. Menulis tentang User Experience dalam Bahasa Indonesia.

No responses yet